Selasa, 25 Maret 2014

EPIDEMIOLOGI - Fenomena Epidemi


Ø  Fenomena Epidemi
Epidemi ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas / daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa.
Dampak Epidemi HIV terhadap Industri di Riau
Pada bulan Oktober 2010, sebuah Harian ”Riau Pos” menerbitkan sebuah berita yang berjudul “AIDS di Riau Capai 253 Kasus”. Fakta ini menunjukkan HIV/AIDS sudah ada di pelupuk mata. Kasus HIV/AIDS sudah dideteksi pada semua kalangan, usia dan lapisan masyarakat.
Selama ini survailans tes HIV (tes ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara yang HIV-positif dan HIV-negatif di kalangan tertentu pada kurun waktu yang tertentu pula) dilakukan dengan dipstick atau ELISA.
Orang-orang yang sudah HIV-positif tidak tampak karena sebelum mencapai masa AIDS, antara 5-10 tahun setelah tertular, sama sekali tidak ada gejala yang khas tapi yang bersangkutan sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain melalui cara-cara yang sangat spesifik. Orang-orang inilah kemudian yang bisa menjadi mata rantai penularan HIV secara horizontal antar penduduk.
Perilaku berisiko tinggi tertular HIV adalah (1) melakukan hubungan seks penetrasi yang tidak aman (tidak memakai kondom) di dalam dan di luar nikah dengan pasangan yang berganti-ganti, (2) menerima transfusi darah yang tidak diskrining, dan (3) memakai jarum suntik dan semprit secara bersama-sama dengan bergiliran dan bergantian.
Saat ini epidemi HIV dipicu oleh pemakaian jarum suntik di kalangan pengguna narkoba suntikan. Jika di satu daerah sudah terdeteksi pengguna narkoba dengan jarum suntik maka epidemi HIV di daerah itu akan cepat menyebar secara horizontal antar penduduk.
Untuk mencegah agar tidak tertular HIV dapat dilakukan setiap orang yaitu dengan menghindari perilaku berisiko dan meningkatkan kewaspadaan universal terutama pada fasilitas kesehatan, seperti penggunaan jarum suntik yang steril, memakai sarung tangan, dll. Sedangkan di kalangan masyarakat diperlukan pengetahuan yang komprehensif tentang HIV/AIDS terutama tentang cara-cara penularan dan pencegahannya secara medis.
Untuk memutus mata rantai penyebaran HIV dianjurkan bagi penduduk yang pernah melakukan salah perilaku berisiko, seperti melakukan hubungan seks dengan pekerja seks, untuk menjalani tes HIV secara sukarela dengan konseling. Melalui cara ini, dikenal sebagai VCT (voluntary counselling and test), setiap orang akan mendapat konseling sebelum dan sesudah tes dan kerahasian dijamin.
Dengan mengetahui status HIV sebelum mencapai masa AIDS akan banyak manfaatnya. Misalnya, yang bersangkutan mendapatkan pengobatan karena sekarang sudah ada obat antiretroviral yang dapat menahan laju pertumbuhan HIV di dalam darah. Selain itu yang bersangkutan pun tidak lagi menjadi mata rantai penyebaran HIV secara horizontal karena ketika menjalani VCT sudah ada pendekatan yang harmonis sehingga ybs. memahami kondisinya dan tidak akan melakukan perilaku berisiko sehingga tidak akan terjadi penyebaran HIV.
Terkait juga, wabah Athena adalah sebuah epidemi yang pecah di Yunani selama Perang Peloponnesia pada 430 SM. Para sejarawan tidak dapat menyepakati apa wabah itu, dengan tipus, cacar, dan campak semua sedang dipertimbangkan, namun hal ini sering dianggap telah menjadi bentuk penyakit pes.Penyakit ini dimulai ketika penduduk Athena mundur dibalik tembok kota-negara untuk perlindungan dari tentara Spartan yang mendekat. Kuartal sempit pasti menjadi tempat berkembang biak bagi wabah, yang dikatakan telah membunuh satu dari tiga penduduk kota-negara, termasuk pemimpinnya, Pericles.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar