Masalah kesehatan wabah herpes zoter dengan sudut pandang
epidemiologi
Penyelesaian penyakit
herpes zoster menurut epidemiologi ada 3 hal:
a. Frekuensi masalah kesehatan
Insiden herpes zoster tersebar
merata di seluruh dunia, tidak ada perbedaan angka kesakitan antara pria dan
wanita. Angka kesakitan meningkat dengan peningkatan usia. Diperkirakan
terdapat antara 1,3-5 per 1000 orang per tahun. Lebih dari 2/3 kasus berusia di
atas 50 tahun dan kurang dari 10% kasus berusia di bawah 20 tahun. Neuralgia pasca
herpetic dapat timbul pada umur di atas 40 tahun, persentasenya 10-15 %. Makin
tua penderita makin tinggi persentasenya.
Pada penderita tanpa disertai defisiensi imunitas biasanya tanpa
komplikasi. Sebaliknya pada yang disertai defisiensi imunitas, infeksi HIV,
keganasan, atau berusia lanjut dapat disertai komplikasi. Vesikel sering
menjadi ulkus dengan jaringan nekrotik. Pada herpes zoster oftalmikus dapat
terjadi berbagai komplikasi, diantaranya ptosis paralitik, keratitis,
skleritika, korioretinitis, dan neuritis optic.
Paralisis motorik terdapat pada 1-5% kasus, yang terjadi akibat penjalaran
virus secara per kontiunitatum dari ganglion sensorik ke sistem saraf yang
berdekatan. Paralisis biasanya timbul dalam 2 minggu sejak awitan munculnya
lesi. Berbagai paralisis dapat terjadi, misalnya di muka, diafragma, batang
tubuh ekstremitas, dan vesika. Umumnya akan sembuh spontan.
Siapapun yang telah sembuh dari cacar air dapat terkena herpes zoster.
Termasuk anak-anak. Namun, herpers zoter paling sering pada orang dengan umur
50 tahun atau lebih. Risiko terkena herpes zoter meningkat dengan bertambahnya
usia.
Daerah yang paling sering terkena adalah daerah torakal, walaupun daerah-daerah
lain tidak jarang. Sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala prodromal baik
sistemik (demam, malese, pusing), maupun gejala prodromal lokal (nyeri
otot-tulang, gatal, pegal). Lebih dari 80% biasanya diawali dengan gejala
prodromal, gejala tersebut umumnya berlangsung beberapa hari sampai 3 minggu
sebelum muncul lesi kulit. Gambaran yang paling khas pada herpes zoster adalah
erupsi yang lokalisata dan hampir selalu unilateral. Jarang erupsi tersebut
melewati garis tengah tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar